Kategori

Berita (10) Photo (1) Puisi (1)

Senin, 04 Februari 2013

Kebudayaan Kutai Kartanegara ( Kesenian )

Tari Ganjar Ganjur Asal Kutai Kartanegara


Tarian ini adalah tarian tradisi asli Kutai Kartanegara yang biasanya ditarikan hanya pada upacara-upacara besar yang dilaksanakan oleh kerabat seperti : Upacara Penyambutan Tamu-Tamu Agung. Upacara Adat ERAU, Upacara Adat Penambalan Sultan Kutai Kartanegara dan lain-lain.
Tarian ini diberikan oleh penari pria yang disebut “ Beganjar” dan penari wanita yang disebut “Beganjur”,. Kostum yang digunakan oleh penari pria disebut “Miskat” untuk bagian atas (baju) dan “Dodot” untuk bagian bawah (celana). Sedangkan untuk penariwanita menggunakan pakaian “Ta’wo” untuk bagian atas (baju) dan “Tapik” untuk bagian atas.
Dalam pelaksanaan tarian ini masing-masing penari membawa aksesoris tari yang disebut “Gada” untuk penari pria dan “Kipas” untuk penari wanita.
Musik pengiring tari Ganjar Ganjar adalah musik gamelan yang terdiri dari “Bonang” sebagai alat melodi dan gendang untuk pengiring.

Tingkilan

Para pemain musik Tingkilan.
Tingkilan adalah seni musik khas suku Kutai. kesenian ini memiliki kesamaan dengan kesenian rumpun Melayu. Alat musik yang digunakan adalah Gambus (sejenis gitar berdawai 6), ketipung (semacam kendang kecil), kendang (sejenis rebana yang berkulit sebidang dan besar) dan biola. Musik Tingkilan disertai pula dengan nyanyian yang disebut betingkilan. Betingkilan sendiri berarti bertingkah-tingkahan atau bersahut-sahutan. Dahulu sering dibawakan oleh dua orang penyanyi pria dan wanita sambil bersahut-sahutan dengan isi lagu berupa nasihat-nasihat, percintaan, saling memuji, atau bahkan saling menyindir atau saling mengejek dengan kata-kata yang lucu. Musik Tingkilan ini sering digunakan untuk mengiringi tari pergaulan rakyat Kutai, yakni Tari Jepen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar